Lompat ke konten
River Audit: Tanggap Darurat atas Limbah Ukuran Kecil di Sungai dan Dampak Positif dari Upscaling Produk
May 8, 2024
Press Release
Kegiatan River Audit pada tanggal 10 Desember 2023

Center for Sustainability and Waste Management UI (CSWM UI) bersama dengan Net Zero Waste Management Consortium dan Komunitas Peduli Ciliwung mengadakan Youth for Ciliwung River Cleanup pada tanggal 10 Desember 2023. Kegiatan ini melibatkan lebih dari 150 pemuda dari kawasan Depok dan sekitarnya untuk turut serta membersihkan daerah aliran sungai Ciliwung yang terbagi ke dalam 6 titik, yaitu, Kedung Halang, Sukahati, Jembatan Panus, Manggarai, Season City, dan Ancol.

Kegiatan dilakukan dengan menyusuri bantaran sungai Ciliwung untuk mengambil sampah yang terakumulasi di daerah delta sungai, atau di beberapa titik terakumulasi pada trashboom yang disebar pada aliran sungai. Sampah yang dikumpulkan kemudian dipilah berdasarkan kategori bentuk serta bahan dan ditimbang untuk kemudian dilakukan pencatatan dan pembuangan ke tempat pembuangan yang sesuai. Selain pengambilan sampah, kegiatan juga dilengkapi dengan wawancara dengan masyarakat di sekitar aliran sungai untuk mendapatkan gambaran tentang pola pengolahan sampah di kawasan sekitar aliran Sungai Ciliwung.

Ketua Harian Net Zero Waste Management Consortium (NZWMC) sebagai salah satu mitra pelaksana kegiatan ini memberikan keterangan bahwa sungai Ciliwung telah menjadi bejana sampah yang unik “Badan sungai menjadi indikator utama, bagaimana pengelolaan persampahan kita. Apakah kebijakan yang ditetapkan pemerintah benar tajam dan bernyali. Dari audit ini, kita akan melihat, jenis sampah apa yang mendominasi badan sungai, sampah jenis kemasan industri ritel apa dan siapa perusahaan industri yang dominan mencemari Ciliwung”.

Pada kajian ini, aspek yang akan dianalisa adalah distribusi dan profil sampah dari bahan dan bentuk-nya. Kajian ini akan dikembangkan pada publikasi selanjutnya dengan analisa sampah di sungai berdasarkan produsen sampah tersebut, sebagai tindak lanjut yang jelas untuk mengembangkan pengelolaan sampah di Indonesia, khususnya daerah ekosistem sungai.

Dari total 32.364 sampah yang berhasil dipilah dari 6 titik, terdapat 10 jenis sampah yang ditemukan dimana 7 diantaranya adalah material polimer termasuk kain, karet, kayu, kertas, logam, plastik, serta gabus. Beberapa sampah yang ditemukan merupakan bahan yang mudah didaur ulang seperti botol PET sedangkan bahan lainnya seperti gabus sulit atau membutuhkan teknologi yang cukup tinggi untuk dapat didaur ulang. Bahan yang ditemukan pada tiap titik dalam jumlah yang besar adalah plastik dengan bentuk saset atau kemasan ukuran kecil dimana plastik ini merupakan plastik multilayer yang sulit didaur ulang karena adanya lapisan yang sulit untuk dipisahkan dimana tiap lapisan memiliki komposisi serta proses pengolahan yang berbeda.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan oleh tim ahli CSWM UI, ditemukan beberapa tren yang dapat diambil dimana tiga jenis sampah yang mendominasi hasil temuan adalah sampah berbahan dasar plastik, kain, serta gabus yang menjadi bahan yang banyak ditemukan sebagai pembungkus makanan maupun pakaian. Sampah plastik paling banyak ditemukan secara konsisten di berbagai titik dalam bentuk kantong kresek baik secara utuh maupun serpihan dengan total akumulasi mencapai 19.466 buah atau sekitar 67.88% dari keseluruhan sampah yang berhasil dikumpulkan dan dipilah. Posisi ini disusul oleh bentuk sampah bungkus dan sachet plastik yang berhasil dipilah masing-masing sekitar 3.974 dan 3.324 buah atau sekitar 13% dan 11% dari total akumulasi sampah keseluruhan.

Ukuran sampah yang ditemukan juga menjadi salah satu indikasi mengenai tren pengelolaan sampah yang terjadi dimana sektor informal pengelola sampah seperti pemulung lebih memilih untuk mengumpulkan sampah yang dirasa mudah didaur ulang serta mudah untuk diambil karena bersifat lebih menguntungkan secara ekonomis. Astryd, tim ahli dari CSWM UI menyampaikan “Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh produsen dalam melihat tren ini adalah pengadaan upsizing ukuran kemasan sehingga dapat lebih mudah dipilah serta diolah.”

CSWM UI berharap temuan dari program ini dapat menimbulkan kesadaran baik bagi produsen dan konsumen dari produk olahan plastik agar dapat mengolah sampah yang dihasilkan sehingga tidak menjadi sebuah masalah yang berkelanjutan, sebagaimana disampaikan oleh Prof. Chalid dalam salah satu paparan mengenai sampah plastik, “Hal penanggulangan sampah plastik merupakan tanggung jawab bersama dari seluruh pemangku kepentingan baik dari sisi industri, pembuat kebijakan, serta masyarakat sebagai konsumen dari produk yang dihasilkan.” Untuk melihat publikasi kajian ini bisa akses di:

Laporan River Audit: Analisis Jenis dan Bentuk Sampah

Our Office

4th floor of MRC Building, Faculty of Engineering Universitas Indonesia, Kampus UI Depok, 16424

Newsletter

We share our knowledge with educational content and provide tips and relevant news.

Sign up now

Follow us

Building Synergy, Inspiring Indonesia